Halo!
Posting ini saya buat karena saat chatting di Marketplace seperti Tokopedia dan Shopee tidak boleh mengirim no kontak HP/WhatsApp. Jadi silakan hubungi saya (Tiyo W. Prasetyo) di no WA:
Menyusun kata, merangkai makna.
Halo!
Posting ini saya buat karena saat chatting di Marketplace seperti Tokopedia dan Shopee tidak boleh mengirim no kontak HP/WhatsApp. Jadi silakan hubungi saya (Tiyo W. Prasetyo) di no WA:
Kenangan adalah bagian integral dari perjalanan pendidikan kita. Dari berbagi tawa dengan teman-teman sekelas, sampai penyelesaian studi dan wisuda, setiap momen berharga ini layak diabadikan. Kami mendedikasikan diri kami untuk membantu Anda mengabadikan momen-momen ini melalui fotografi profesional dan layanan dokumentasi lainnya. Dapatkan portfolio di link ini.
Teman-teman sekelas adalah teman seperjalanan selama satu tahun pelajaran. Foto bersama teman sekelas merupakan kenangan yang akan disimpan oleh siswa/i sepanjang masa. Di masa pandemi, dalam segala keterbatasan, foto kelas tetap dapat dibuat dengan membuat kolase foto.
Pasfoto dibutuhkan dalam proses administrasi pendidikan, seperti dalam Rapor dan Ijazah. Kami melayani pembuatan Kartu Tanda Siswa (ID Card) dari mika untuk memenuhi kebutuhan ini.
Wisuda merayakan momen keberhasilan siswa/i menempuh pendidikan dan merupakan tonggak sejarah dalam hidup setiap anak yang membawa sukacita dan membanggakan para orangtua. Dokumentasi Wisuda dalam format foto dan video akan mengabadikan momen berharga ini.
Selain dokumentasi kegiatan Wisuda, di saat yang membanggakan ini para Wisudawan dan Wisudawati juga akan berfoto pribadi dan foto dengan keluarga. Studio kami dilengkapi continuous light sehingga keluarga dapat berfoto dengan HP mendapatkan hasil yang bagus. Foto Wisuda merekam pencapaian siswa dalam menyelesaikan studinya. Dukungan keluarga adalah modal besar dalam mencapai keberhasilan dalam studi.
Yearbook atau Buku Tahunan Sekolah adalah kenangan yang dapat dibawa sampai siswa/i dewasa kelak. Buku Tahunan Sekolah berisi foto-foto para guru dan teman-teman seangkatan beserta dengan biodata dan kata kenangan mereka. Pemotretan dikerjakan dengan peralatan profesional, serta desain mengikuti konsep yang disepakati dengan pihak sekolah. Buku tahunan sekolah dicetak digital dan jilid hard cover, sehingga buku tahunan sekolah dapat bertahan lama dalam kondisi baik sampai siswa/i dewasa kelak.
Jika Anda memiliki pertanyaan tentang layanan kami atau ingin membuat janji, jangan ragu untuk menghubungi kami. Anda dapat menghubungi Tiyo W. Prasetyo di 0812-8132-1578 atau email ke tiyowprasetyo@gmail.com. Untuk informasi lebih lanjut, kunjungi website kami di www.imagodei.id
.
Kita manusia bukannya gak bisa mikir, cuma males aja.
Kalau bisa dibantu oleh kecerdasan buatan, tentu akan nyaman karena bisa membuat kita tidak harus susah payah memeras otak menghasilkan karya orisinal, apalagi selera rendah kita mudah sekali dipuaskan dengan hasil karya tulisan (baik ChatGPT 3 gratisan maupun Bing Chat gratisan) yang berupa artikel, lagu, puisi, dst sampai hasil karya gambar (seperti Dall-e atau Leonardo yang favorit gue juga). Bahkan gak tergoda bayar $20 per bulan untuk berlangganan ChatGPT 4 untuk hasil yang lebih dahsyat. Udah, cukup.
Waktu gak ada inspirasi, yang katanya harus mood dulu, yang katanya nunggu wangsit datang, kita lari ke kecerdasan buatan untuk mancing-mancing inspirasi. Entah ikan macam apa inspirasi itu kok pake dipancing segala.
Blog ini juga bukan perkara mudah menulisnya. Seandainya membuat postingan blog pakai Bing Chat, tentu sudah rampung dari tadi dengan bahasa yang lebih jelas karena tinggal mengetik saja apa yang kita mau lalu klik enter dan voila, langsung tersaji.
Ini baru yang namanya era instan. Foto instan itu udah 20 tahun yang lalu. Mie instan bahkan lebih tua lagi. Jawaban instan juga sudah lama sejak kita sekolah dulu, tapi melanggar aturan karena sebenernya bukan instan tapi lebih ke memindahkan jawaban di lembar kertas teman ke lembar kertas kita sendiri. Seandainya restoran bisa seinstan ini pasti gak akan ada antrian. Pesan menu A, pencet, dan tiba-tiba cring muncul di depan mata, langsung bisa dinikmati.
Entah sesuatu yang instan itu apakah senikmat yang kita bayangkan atau justru membuat ia kehilangan nilai, karena keindahan dan kenikmatan yang sama kita rasakan tapi dengan intensitas yang begitu sering dan tanpa usaha yang besar, nikmatnya tentu akan berkurang. Yah tapi mau gimana lagi, nikmat itu kan subyektif. Kalau mau merepotkan diri sendiri untuk mengejar kenikmatan yang lebih besar, setidaknya untuk diri sendiri, kerjakan saja. Contohnya ya membuat posting ini.
Tulisan yang tergolong pendek tapi karena jarang menulis, akan terasa sulit dan jujur saja, merasa luar biasa kagum atas pencapaian ini. Sederhana ya, tapi ternyata kita bisa menggeser batas diri ini tanpa usaha yang luar biasa besar. Kalau benar-benar diusahakan, dilakukan setiap hari secara konsisten, wah bisa seperti apa coba?
Eh sebentar, emangnya mau menulis blog secara konsisten? Jangan berkhayal kau. Nanti setelah satu dua posting, kembali menggunakan kecerdasan buatan, demi memanjakan otak yang tak seberapa aktif ini.. Haha, dasar manusia modern!
Saya baru bayar listrik sejak menikah dengan istri, itu sebagai kontribusi anak karena masih tinggal di rumah orangtua. Pernikahan kami tahun 2009, sekarang 2022. Dalam 12 tahun lebih pengalaman bayar listrik, ada peningkatan biaya listrik >500% (naik sedikit demi sedikit), salah satunya karena tarif listrik dinaikkan oleh pemerintah, tapi juga karena jumlah AC bertambah. Sebelumnya hanya 2 AC, kemudian setelah punya anak dan dia cukup besar untuk punya kamar sendiri, kami jadi pakai 3 AC. Di artikel ini, kita hanya bahas tentang AC ya, dimana listrik AC salah satu faktor pemakaian listrik paling besar karena konsumsi listrik besar dan menyala dalam waktu lama.
Bagaimana caranya supaya tidak boros listrik? Kan gak mungkin kita hidup tanpa listrik dan penyedia listrik dimonopoli oleh PLN, jadi gak bisa cari alternatif vendor lain.
Kemarin adalah hari Valentine, hari 'raya' informal yang dikenal di seluruh dunia. Tahun ini, gue gak lihat banyak ucapan selamat hari Valentine seliweran di WA maupun di medsos. Dibanding dengan tahun-tahun lalu, tahun ini sangat sangat sepi. Entah apakah orang tak merasa gregetnya lagi atau tak melihat apa pentingnya hari ini dibanding hari-hari lainnya atau alasan lainnya.
Menariknya, kemarin ada berita tentang Satpol PP Makassar merazia kondom dan tissue magic yang konon dibeli pasangan-pasangan muda (berpacaran) untuk melakukan hubungan seks di luar nikah. Sumber klik di sini. Nyambung gak? Ya enggak lah.
Satpol mau mencegah orang berbuat maksiat (berhubungan badan yang bukan suami-istri) tapi gak tepat sasaran. Tanpa kondom juga bisa berhubungan badan. Kondom itu bukan syarat untuk berbuat maksiat, hanya untuk mencegah akibat dari yang tidak diinginkan, yaitu kehamilan di luar nikah. Berhubungan badan tanpa kondom malah rasanya lebih enak, tapi deg-degan kalau sampai 'telat'. Apakah itu akan menghalangi mereka berbuat zinah? Rasanya tidak.
Apakah kondom hanya dijual di minimarket merah dan biru? Apakah semua minimarket disita atau cuma tertentu dan buat pencitraan masuk berita saja? Apakah pasangan tsb membeli kondom hanya di H-1 atau bahkan saat hari H? Lalu bagaimana dengan para suami yang membutuhkan kondom, untuk mencegah kehamilan istri, mungkin mereka sudah tidak sanggup kalau tambah anak lagi tapi hasrat kelaki-lakiannya perlu disalurkan. Ada banyak pertanyaan yang muncul karena keputusan konyol razia kondom ini. Satu lagi, setelah kondom itu disita, lalu diapakan? Apakah dibagi-bagikan di jajaran Satpol PP atau dijual di daerah lain atau dijual ke pemasok atau ke tukang obat kuat atau apa? Lalu, keuntungan dari penjualan tsb, siapa yang menikmati?
Menulis itu sebetulnya bukan sesuatu yang berat, tapi tidak terbiasa. Lebih terbiasa membaca, itu pun banyak yang tidak sungguh-sungguh melakukannya.
Sekian tahun lalu saya pernah terkagum-kagum ketika Elrond, anak seorang teman, tiba-tiba bisa membaca karena ia diajari membaca merk barang-barang yang ada di rumah maupun di luar rumah. Tidak, ia tidak melalui b-a-ba-b-u-bu-babu. Tidak juga mengenal huruf A besar, huruf a kecil. Ia hanya diperkenalkan dengan tulisan dan bagaimana bunyinya. General, Panasonic, Sony, Hitachi, dan seterusnya. Lama kelamaan ia mampu membaca lebih banyak lagi, hingga akhirnya sebuah kalimat. Sebuah lompatan besar yang membuat kita mengira ia tak melalui proses b-a-ba-b-u-bu tersebut, padahal proses itu tetap terjadi dalam otaknya, tanpa kita (orang lain) sadari. Inilah yang membuat saya terkagum-kagum.
Elrond sudah bisa membaca berbagai merk. Ya, bagus, tapi kemampuan membaca ini belum mendalam, karena belum tentu ia "kuat" membaca tulisan yang lebih panjang, atau bahkan sebuah buku apalagi novel. Kemampuan itu akan bertumbuh ketika ia rajin membaca, bukan hanya satu jenis tulisan tapi juga beragam jenis tulisan, mulai dari komik, surat, berita, cerita, laporan, karya ilmiah, dan seterusnya.
Terlebih lagi dengan menulis. Bukan hanya kemampuan merangkai kata tapi juga menyampaikan gagasan. Butuh usaha ekstra keras untuk membiasakan diri menulis. Entah berapa banyak blog yang berisi perasaan menyesal sudah lama tidak mengupdate blog tersebut. Di blog-blog saya pun begitu. Menulis kalau tidak dijadikan kebiasaan, akan menjadi beban karena takut salah menulis, takut dikritik, bahkan takut untuk sekadar mengungkapkan gagasan, atau takut ketahuan tidak punya gagasan.
Dengan adanya ponsel pintar (smartphone) kita bisa dengan mudahnya mengambil gambar dan ketika melatih diri kita bisa membuat gambar yang baik. Ketika diunggah ke media sosial, tak sedikit yang kebingungan menulis caption-nya. Mengunggah foto tanpa tulisan, rasanya tak elok. Tapi entah mau menyertakan tulisan apa. Mau menulis yang sesungguhnya, terlalu obvious. Foto keluarga di pantai diberi caption "Di Pantai". Ah, masa begitu doang? Tak jarang pula ditemui foto dengan caption berbahasa Inggris, "Caption this" yang bermakna, "Kau sajalah yang memberi tulisan," atau "Menurutmu apa sebaiknya judul foto ini? Aku tak tahu mau menulis apa!"
Halo! Posting ini saya buat karena saat chatting di Marketplace seperti Tokopedia dan Shopee tidak boleh mengirim no kontak HP/WhatsApp. Jad...