25 Desember 2018

BETUL! Memang Yesus lahir tanggal 25 Desember, menurut Dr. Bambang Noorsena


Pertanyaan:
Benarkah Yesus itu lahir pada tanggal 25 Desember?

Dr. Bambang Noorsena:
Betul, memang. Orang yang menyangkal itu kan sebetulnya hanya mengenal buku-buku sejarah dari gereja Roma Katolik. Natal itu pertama kali ditetapkan bukan di Roma, tapi di Alexandria tahun 189M pada masa Patriarch Gereja Koptik Orthodox itu adalah Patriarch Demitrius. Nah pada saat itu, gereja itu begini lho. Begitu dia keluar dari batas-batas keyahudian, artinya gereja pertama kali disebut orang-orang yang diejek orang Yahudi sebagai Nosrim, kelompok Nazarene, kelompok Nasrani, itu sebetulnya ejekan orang Yahudi untuk orang Kristen. Maka Paul disebut sebagai salah satu tokoh dari sekte orang-orang Nasrani. Itu identitas dari gereja Yahudi di Yerusalem yang dipimpin oleh Rasul Yakobus. Terus kemudian, orang Yahudi mengeluarkan kutukan terhadap orang Kristen pada saat konsili di kota Yamnea, dekat Tel Aviv sekarang, terkutuklah orang-orang Nosrim. Setelah itu kebudayaannya bergeser kepada kebudayaan non-Yahudi. Kalau kebudayaannya bergeser, berarti Injil harus dikontekstualisasikan supaya dimengerti oleh penduduk yang non-Yahudi. Berkembanglah Injil di Antiokhia, di Syria. Kisah Rasul 11:26, di situ dikenal dengan sebutan Kristianos, yaitu Kristen. Untuk pertama kalinya disebut Kristen. Kebudayaannya Yunani, kalendernya ganti, bukan kalender Yahudi yang memakai sistem peredaran bulan tapi kalender matahari yang dipakai di jaman dinasti Seleucid. Ketika Injil dibawa Rasul Markus ke Alexandria, kalendernya memakai kalender bintang. Kalender Kawakibiyah, bukan kalender Komariyah, bukan kalender Syamsiyah. Kalender bintang itu dikenal di gereja Koptik Orthodox dengan nama Anno Martiri, kalender yaitu tahun kemartiran.
Di situ disebutkan rayakanlah kelahiran dari Juru Selamat kita, itu dalam sebuah dokumen yang dikenal dengan Koptik Didaskalia Apostolorum, dari tahun 189. Rayakanlah kelahiran Tuhan kita tepat tanggal 29 bulan Mesir keempat, atau bulan Kiyah, atau tanggal 25 bulan Ibrani kesembilan. Bulan Ibrani kesembilan itu bulan Kislew. Nah, bagaimana bisa menentukan itu? Itu dari Alkitab. Di Alkitab dikatakan bahwa Zakaria itu membakar ukupan, saat itu dia mendapatkan tanda bisu. Waktu itu Zakaria di rombongan Abiya. Rombongan Abiya itu menurut 1 Tawarikh 24:7-19 adalah rombongan kedelapan. Berarti Zakaria itu mewakili golongan Abiya membakar ukupan pada perayaan yang namanya Yom Kipur, kira-kira bulan September. Kenapa bulan Yom Kipur? Karena semua puak Israel kumpul di Yerusalem, di Bait Allah. Itu menunjukkan perayaan Yom Kipur.
Kemudian, Lukas 1:26, enam bulan setelah Malaikat menemui Zakaria di perayaan Yom Kipur itu, dia bertemu dengan Maria di Nazaret. Enam bulan setelah bulan Tisri, karena Yom Kipur itu dirayakan tiap bulan Tisri. Enam bulan setelah bulan Tisri itu adalah bulan Nisan. Bulan Nisan itu kira-kira Maret.
Makanya sebelum Bapak-bapak Gereja abad keempat yang dituduh katanya Natal itu perayaan dewa matahari, ini adalah tuduhan yang sama sekali buta sejarah. Sebetulnya itu sudah ada tulisannya Irenius, tulisannya Hippolitus, itu Bapak-bapak Gereja dari generasi ketiga itu mengatakan bahwa perayaan Bunda Maria menerima Kabar Gembira dari Malaikat itu tanggal 15 bulan Nisan atau tanggal 25 Maret. Sembilan bulan setelah Maria mengandung pemberitaan Malaikat tanggal 25 Maret, itu jatuhnya tanggal 25 Desember.
Itu tidak sulit dihitung karena kita tidak mengerti sejarah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Abadikan Kenangan di Sekolah Melalui Fotografi

Kenangan adalah bagian integral dari perjalanan pendidikan kita. Dari berbagi tawa dengan teman-teman sekelas, sampai penyelesaian studi dan...