Kita punya banyaaaaak kebutuhan dalam hidup. Sepanjang hidup, kita selalu berusaha memenuhi kebutuhan2 tsb. Kerja jauh dari rumah dan dapat uang segunung, tetap gak bahagia, ternyata karena kebutuhannya ternyata bukan (hanya) uang.
Udah kawin, kemudian cerai. Banyak alasannya, panjang ceritanya. Ternyata, intinya adalah ada kebutuhan yang tidak terpenuhi. Kebutuhan-kebutuhan yang menjadi biang masalah akan susah terungkap tapi justru gejala dan kejadiannyalah yang panjang dan diulang-ulang.
Masalah klasik dari umat manusia adalah ia bisa melihat hal kecil di kawannya tapi tak bisa melihat hal besar pada dirinya sendiri. Ia bisa menganalisis, mengomentari, mengkritik orang lain tapi cenderung tak mengenal dirinya sendiri. Banyak orang tak tahu apa yang dibutuhkannya. Kalaupun tahu, ia tidak bisa mengkomunikasikan kebutuhannya supaya kebutuhannya itu terpenuhi.
Dimana ada masalah, di situ ada peluang. Di sinilah peluang bagi konselor, psikolog, pekerja sosial, membantu klien atau konseli mengenali kebutuhannya dan mengkomunikasikan bagaimana supaya kebutuhannya terpenuhi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar