24 Juni 2020

Anakku, Pelatihku

Jadi kemarin, tiba-tiba gue niat push up. Ok, enak juga badan jadi segar.
Lalu terlintas gimana kalau dalam konteks parenting dan fatherhood, gue melibatkan anak.
Jadi gue panggil Bhima, "Bhi, mau gak kamu Bapak gaji?"
"Hah, berapa? Ngapain?"
"Jadi gini, Bapak mau niat olah raga. Kamu tugasnya mengingatkan Bapak untuk latihan setiap hari. Pagi atau siang hari. Kalau malam, Bapak udah capek, gak mau olah raga. Sekarang kan tanggal 10 Juni, nanti di akhir bulan Bapak kasih kamu gaji Rp.50.000"
Mukanya langsung kaget sambil senyum. "Waaah Rp.50.000!!!" begitu katanya sambil bersemangat.
"Iya, nanti tanggal berapa ya. Tanggal 25 Juni Bapak kasih gaji kamu, tapi harus kerja dulu yang benar ya. Ingat tugasmu, yaitu mengingatkan Bapak untuk olahraga."
"OK pak. It's a deal!" lalu kita bersalaman.
.
Tujuan gue melakukan itu adalah sebetulnya menanamkan tanggungjawab pada anak dan memberi dia pengalaman bekerja, serta tentunya mendukung gue olahraga.
Bhima itu sebetulnya mirip gue dalam hal selebor, kurang teliti, sering lupa, dst. Dengan diberi tugas untuk mengingatkan dan menjadi Coach bagi bapaknya, diharapkan ia menjalankan tugasnya dengan baik, sambil punya rutinitas baru. Rutinitas ini diharapkan mengikis kebiasaan sering lupanya.
Sejauh ini, gue sangat puas karena Bhima sangat bagus dalam memberi semangat saat gue olahraga.
.
Olahraga yang gue lakukan ini gak rumit kok, hanya pushup dan situp 10x sebanyak 3 set.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Abadikan Kenangan di Sekolah Melalui Fotografi

Kenangan adalah bagian integral dari perjalanan pendidikan kita. Dari berbagi tawa dengan teman-teman sekelas, sampai penyelesaian studi dan...