15 Februari 2018

Kemana Kamu Curhat?


Tadi baca artikel yang judulnya "Berantem dengan Suami, Baiknya Curhat ke Siapa Ya?" lalu di komentar ada yang berjawab dengan bercanda gak jelas, ada pula yang dengan serius Curhat ke Tuhan saja. Ya, bagus itu bahkan harus kita curhat dalam doa-doa kita tapi jangan kecewa kalau tidak mendengar jawaban Tuhan atau jangan-jangan kita memaksakan keinginan diri sendiri dengan dalih seakan-akan itu jawaban Tuhan meski sesungguhnya itu jawaban yang kita mau. Repot kan?

Lalu, bagaimana kalau curhat ke orang tua? Kakak/adik? Teman? Rohaniwan? Sah-sah saja, tentu dengan pertimbangan masing-masing y. Lalu bagaimana dong kita memilih teman curhat? Curhatlah ke orang yang tepat, pada waktu yang tepat, dan di tempat yang tepat.
1. Orang yang tepat: apa kredensialnya? bisakah ia menjaga kerahasiaan? ia suka menghakimi atau bisa obyektif?
2. Waktu yang tepat: tersedia waktu yang cukup, tidak kependekan (misal buru2 sebelum mulai meeting atau sambil di jalan) dan tidak kepanjangan (misal seharian ketemu, malamnya telponan, dst -- kasihan yang mendengar juga kelelahan)
3. Tempat yang tepat: tempat yang aman dan nyaman untuk bicara, tidak terganggu suara keras, kalau bisa cukup tertutup (tidak tertutup banget), cahayanya cukup (supaya bisa terlihat ekspresinya), dst.

Saran saya sih buatlah janji dengan para profesional (Konselor/Psikolog) yang praktek konseling. Orangnya mumpuni, berilmu, obyektif (karena tidak ada conflict of interest dengan masalah kita), saatnya tepat (diberi waktu biasanya 1 jam), tempatnya tepat (ada tempat khusus).

Jangan takut dikonseling, gak digigit kok. Konseling itu kan sama aja seperti kalau kita sakit lalu pergi ke Dokter, tapi untuk masalah-maalah emosi/hati..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Abadikan Kenangan di Sekolah Melalui Fotografi

Kenangan adalah bagian integral dari perjalanan pendidikan kita. Dari berbagi tawa dengan teman-teman sekelas, sampai penyelesaian studi dan...