08 April 2019

Syukuran berhenti merokok

Pak Mulyono, seorang paman dari pihak istriku, pada saat bertemu di acara keluarga ia bercerita tentang pengalamannya berhenti merokok.
Suatu hari pak Mul sakit, Dokter berkata bapak harus berhenti merokok supaya cepat sembuh. Pak Mul setuju meski berat hati, ia pun meniatkan untuk berhenti merokok. Rokok yang terlanjur dibeli dan belum habis dibuang, korek api disimpan, asbak-asbak dicuci dan tidak lagi ada di meja.

Malam hari sepulang kerja, seorang tetangga menghampirinya. "Pak, jadi udah berhenti merokok nih?" Ia pun bingung, kok tahu? Ia pun membalas, "Iya pak, biar sehat.." sambil senyum meski ia bingung.

Sesampainya di rumah ia bertanya pada istrinya (kami memanggilnya bulik Yati), "Bu, kamu cerita ke tetangga ya kalau aku berhenti merokok?"
"Iya, pak. Tadi aku juga kirim nasi kuning ke tetangga sebagai syukuran kamu berhenti merokok. Uangnya dari uang rokokmu bulan ini," jawab bulik Yati.

Beberapa hari kemudian, saat kumpul dengan beberapa tetangga pak Mul mau curi-curi kesempatan merokok. "Dul, minta rokokmu dong.."
"Lho kata ibu, bapak sudah berhenti merokok.. Lagipula rokok saya tinggal satu nih"

Orang perlu tahu keputusan yang kita buat, supaya mereka bisa membantu kita tetap pada komitmen yang sudah diambil. Komitmen apa yang anda buat hari ini? Tidak makan nasi, tidak nambah, baca Alkitab setiap hari, dst. Jangan disimpan sendiri, beritahu orang lain juga ya! :) 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Abadikan Kenangan di Sekolah Melalui Fotografi

Kenangan adalah bagian integral dari perjalanan pendidikan kita. Dari berbagi tawa dengan teman-teman sekelas, sampai penyelesaian studi dan...