23 April 2016

Mimpi bawa ET ke Indonesia

OMG udah lewat 9 hari sesudah postingan terakhirku :)
Niatnya mau membuat jurnal karena (katanya) orang-orang sukses itu sekian persennya ternyata rajin membuat jurnal. I was like, mau dooong sukses ;)
So anyway, dulu suka nonton video motivasi dan seminar sukses di Youtube. Masih random, dalam arti belum ada benang merah dan inspirasi yang kudapatkan karena mungkin terlalu berharap dapat How-to-nya. Padahal meskipun diberikan How-to (become successful) konteks hidupnya kan berbeda, jadi gak akan applicable makplek begitu aja. Hari ini mulai lagi. Gue mau ngikutin pesan (lupa siapa yang ngomong) yang isinya kira-kira: lakukan kebiasaan baik, meskipun gak tau apa gunanya atau belum terasa apa manfaatnya, lakukan saja terus. Pasti ada hikmahnya.
Jadi gue mulai lagi nontonin eh lebih sering cuma dengerin sih, karena sambil disambi kerja ngedit foto dan ngedesain project Yearbook 3 sekolah yang akan segera memasuki tahap pembuatan mockup di akhir April atau paling laat Minggu pertama Mei 2016.
Pembicara favoritku adalah Eric Thomas, tadi ketemu video dimana dia marah-marah (sebenernya menegur) bicara di hadapan anak2 remaja berkulit hitam. Dia bicara soal respek dan mendorong mereka untuk jadi orang.
Lalu berikutnya nonton TDW (Tung Desem Waringin), orang "gila" bernama aneh. Gila bener, dia cerita kisahnya mengundang Anthony Robbins, guru yang dia pandangan no.1 di dunia untuk datang ke Indonesia dengan cara "menjual (potensi) Indonesia" --> yaitu jumlah penduduk yang 220 juta orang. Makes me remember the time when I used to listen to Eric Thomas on YouTube, I dreamt of bringing Eric Thomas to Indonesia.
Yes, why not? Impossible is nothing!
Orang Indonesia itu potensinya warbiyasah (luar biasa, bahasa anak sekarang). Perlu dorongan untuk maju, tapi sekalinya maju bisa2 nyalip negara2 lainnya.
Language shouldn't be a big problem, I think most Indonesians (high school or beyond) can understand English when they hear it. And also if it's recorded, we can put subtitles so that it can be watched by people who doesn't know English.
Why Eric Thomas? Because he has this spirit when he speaks. He's also a living proof that one man can rise up from poverty and lack of education. He's the perfect motivator for young audience and athletes.
TDW taught me to make a certain goal, dream it clearly, make it time specific.
Eric Thomas, I'm looking forward to meeting you and bringing you here to Jakarta Indonesia. Someday you will speak and motivate tens of thousands of Indonesians in Senayan in 5 years from now. I don't know how to get there but I'm dreaming, believing, and praying for it.

The bottom part of this blog is written (poorly) in English, hoping ET wpuld read it and also excited to come to Indonesia.
Please be patient bro. I'm broke now but I will be successful enough to bring you to my beautiful country. Respect!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Abadikan Kenangan di Sekolah Melalui Fotografi

Kenangan adalah bagian integral dari perjalanan pendidikan kita. Dari berbagi tawa dengan teman-teman sekelas, sampai penyelesaian studi dan...