15 Februari 2022

Cara Tidak Boros alias Hemat Bayar Listrik

Saya baru bayar listrik sejak menikah dengan istri, itu sebagai kontribusi anak karena masih tinggal di rumah orangtua. Pernikahan kami tahun 2009, sekarang 2022. Dalam 12 tahun lebih pengalaman bayar listrik, ada peningkatan biaya listrik >500% (naik sedikit demi sedikit), salah satunya karena tarif listrik dinaikkan oleh pemerintah, tapi juga karena jumlah AC bertambah. Sebelumnya hanya 2 AC, kemudian setelah punya anak dan dia cukup besar untuk punya kamar sendiri, kami jadi pakai 3 AC. Di artikel ini, kita hanya bahas tentang AC ya, dimana listrik AC salah satu faktor pemakaian listrik paling besar karena konsumsi listrik besar dan menyala dalam waktu lama.


Bagaimana caranya supaya tidak boros listrik? Kan gak mungkin kita hidup tanpa listrik dan penyedia listrik dimonopoli oleh PLN, jadi gak bisa cari alternatif vendor lain.

  1. Jangan stel suhu di yang paling rendah yaitu 16°C. Tidak mungkin suhu bisa mencapai 16°C di kota-kota besar Indonesia yang panas seperti Jakarta, Cirebon, Semarang, Surabaya, Medan, Makassar, Pontianak, Kupang, Maluku, dst kecuali pakai AC yang PKnya besar sekali. Sebaiknya kita stel suhu di 22°C-25°C, itu sudah cukup sejuk, tidak terlalu dingin. Dari suhu ruangan (misal 28°C) akan dapat mencapai suhu yang ditargetkan (misal 25°C) akan lebih cepat karena hanya selisih 3°C dibandingkan jika targetnya suhu rendah (misal 18°C) yang selisihnya 10°C.
  2. Selain stelan suhu, di AC ada stelan fan atau kipas. Jadi cara kerja AC itu kan mengalirkan freon (dingin) di tabung logam lalu dari belakangnya dihembuskan angin dengan kipas jadi keluarlah angin dingin dari AC. Stel kipas sebaiknya di Auto, karena kalau di Lo/Mid/High kipas akan menyala terus, sementara Auto membuat kipas berhenti ketika suhu mencapai target (misal 25°C).
  3. Jaga kebersihan AC, dengan aliran udara lancar udara menjadi lebih sejuk dan AC jadi lebih efisien. Begini tips sederhana bersihin filter AC: dalam kondisi AC mati, buka tutup depan, angkat/lepas filter udara (biasanya ada 2). Di filter itu biasanya tertutup debu halus, bersihkan dengan air bertekanan (misal shower cebok di kakus), keringkan dan pasang ke tempatnya, lalu tutup lagi. Selain itu, perlu panggil tukang service AC. Cukup per 3 bulan sekali.
  4. Jangan sering menyala-matikan AC, bisa dengan sengaja atau tidak sengaja (listrik jegleg). Listrik yang digunakan untuk menyalakan AC pertama kali itu besar, lalu konsumsi listriknya akan turun dan stabil ketika sudah berjalan. Jadi kalau sering dinyala-matikan, konsumsi listrik juga jadi besar.
  5. Jadwalkan pemakaian AC sehingga AC tidak menyala sepanjang hari.
  6. Tambahkan kipas di kamar untuk membantu sirkulasi udara dingin dari AC.
  7. Gunakan AC yang ukuran PK sesuai dengan ukuran ruangan. Kalau kamu mau beli atau ganti unit AC, begini cara hitung kebutuhan PK AC: ukur ruangan (dalam m), maka rumusnya:
    panjang x lebar x tinggi (dalam meter) x 500.
    Contoh kasus, misal 3x4m (biasanya tinggi ruangan 3m) maka = ((3 x 4 x 3) / 3) x 500 = 6.000
    lalu pilih PK AC yang sesuai dari info di bawah ini:
    AC ½ PK = ±5.000 BTU/h
    AC ¾ PK = ± 7.000 BTU/h --> ini yang perlu dibeli
    AC 1 PK = ± 9.000 BTU/h
    AC 1½ PK = ±12.000 BTU/h
    AC 2 PK = ±18.000 BTU/h
    Kalau PK AC terlalu kecil untuk besar ruangan (mis ½ PK), kerja AC akan terlalu ngoyo alias maksain, sebaliknya kalau PK terlalu besar akan boros di harga beli AC dan juga boros listrik. Gunakan yang sesuai.
Jangan lupa, angin dingin dari AC jangan mengena langsung kena kulit, terutama ke bagian belakang kepala. Nanti sakit! Yuk jaga kesehatan fisik dan jaga kesehatan mental (dengan menghemat bayar listrik).

Kondom kok Disita

Kemarin adalah hari Valentine, hari 'raya' informal yang dikenal di seluruh dunia. Tahun ini, gue gak lihat banyak ucapan selamat hari Valentine seliweran di WA maupun di medsos. Dibanding dengan tahun-tahun lalu, tahun ini sangat sangat sepi. Entah apakah orang tak merasa gregetnya lagi atau tak melihat apa pentingnya hari ini dibanding hari-hari lainnya atau alasan lainnya.

Menariknya, kemarin ada berita tentang Satpol PP Makassar merazia kondom dan tissue magic yang konon dibeli pasangan-pasangan muda (berpacaran) untuk melakukan hubungan seks di luar nikah. Sumber klik di sini. Nyambung gak? Ya enggak lah.


Satpol mau mencegah orang berbuat maksiat (berhubungan badan yang bukan suami-istri) tapi gak tepat sasaran. Tanpa kondom juga bisa berhubungan badan. Kondom itu bukan syarat untuk berbuat maksiat, hanya untuk mencegah akibat dari yang tidak diinginkan, yaitu kehamilan di luar nikah. Berhubungan badan tanpa kondom malah rasanya lebih enak, tapi deg-degan kalau sampai 'telat'. Apakah itu akan menghalangi mereka berbuat zinah? Rasanya tidak.

Apakah kondom hanya dijual di minimarket merah dan biru? Apakah semua minimarket disita atau cuma tertentu dan buat pencitraan masuk berita saja? Apakah pasangan tsb membeli kondom hanya di H-1 atau bahkan saat hari H? Lalu bagaimana dengan para suami yang membutuhkan kondom, untuk mencegah kehamilan istri, mungkin  mereka sudah tidak sanggup kalau tambah anak lagi tapi hasrat kelaki-lakiannya perlu disalurkan. Ada banyak pertanyaan yang muncul karena keputusan konyol razia kondom ini. Satu lagi, setelah kondom itu disita, lalu diapakan? Apakah dibagi-bagikan di jajaran Satpol PP atau dijual di daerah lain atau dijual ke pemasok atau ke tukang obat kuat atau apa? Lalu, keuntungan dari penjualan tsb, siapa yang menikmati?

Abadikan Kenangan di Sekolah Melalui Fotografi

Kenangan adalah bagian integral dari perjalanan pendidikan kita. Dari berbagi tawa dengan teman-teman sekelas, sampai penyelesaian studi dan...