29 Agustus 2018

Perjuangan

Hari Selasa pagi, 28 Agustus 2018.
Saat dibangunin, Bhima mengeluh "Aku masih capek". Seperti hari-hari sebelumnya, alasannya masih sama. Biasanya aku bilang, "Capek boleh, sakit boleh, tapi jangan malas."
Tapi hari ini aku pakai jurus lain.
(Bhima mulai melek dan bangun dari tempat tidur dengan wajah cemberut)
Kamu harus berjuang melawan rasa capekmu, nak. Kamu tahu gak, tokoh-tokoh dunia, bukan cuma yang di Indonesia tapi dari seluruh dunia, itu dikenang karena apanya? Kelahirannya? Bukan. Pernikahannya? Bukan. Tapi karena perjuangannya.
Contohnya Mahatma Gandhi. Dari mana dia? India.. Namanya Mahatma. Maha atma. Jiwa besar..
(Sampai sini ia mulai tertarik dan senyum-senyum)
Perjuangan Mahatma Gandhi adalah melawan pemerintah yang kasar. Dia berjuang dengan cara apa? Gak tahu, kata Bhima sambil menunggu..
Dia melawan dengan cara tanpa kekerasan. Jadi waktu dikatain, dia gak membalas, dia diem aja. Waktu dipukul juga gitu, dia gak membalas. Dia melawan pemerintah yang kasar dengan cara tanpa kekerasan.
Selain itu, dia juga melawan dirinya sendiri. Waktu dikatain atau dipukul, tentu ia pengen membalas. Tapi dia tidak membalas.
Eh tau gak Mahatma Gandhi itu kagum sama siapa? Sama Tuhan Yesus!
Whaaaat? Bhima melongo.
Iya, Tuhan Yesus mengajarkan apa coba? Kasihilah sesamamu manusia seperti kamu mengasihi dirimu sendiri. Jadi Bapak, Bhima, Ibu, harus mengasihi orang lain seperti apa? Seperti kita mengasihi diri kita sendiri.
Terus kata Tuhan Yesus lagi, berdoalah untuk mereka yang menganiaya kamu. Nah, mungkin inilah yang membuat Mahatma Gandhi tidak melawan waktu ia dikata-katain bahkan waktu ia dipukul..
Waktu bercerita selesai!
Bhima sudah selesai mandi, sesudah itu sarapan, dan siap berangkat ke sekolah.
Suatu hari nanti aku akan ceritakan tokoh-tokoh dunia yang lain..

Abadikan Kenangan di Sekolah Melalui Fotografi

Kenangan adalah bagian integral dari perjalanan pendidikan kita. Dari berbagi tawa dengan teman-teman sekelas, sampai penyelesaian studi dan...