27 April 2016

Bersyukur

Pagi tadi pas berangkat sekolah, Bhima ngedumel waktu ada motor yang hampir nyerempet motor kita.
"Gimana sih orang jalannya gak liat-liat.."
"Bhi, kok pagi-pagi ngomel.. Emang Bhima niru siapa sih kaya gitu? Bapak ya, suka ngomel sambil nyetir? Maafin Bapak ya nak.."
Bhima diam saja. Iya, aku tahu dia sedang meniruku.

"Gak baik ngomel-ngomel, Mbhi. Kita harus banyak bersyukur.. (Hehe ceritanya baru dapat pencerahan nih)
Pagi ini cerah ya? Wah coba kalo hujan deras, kita pasti repot deh. Musti pakai mobil, bawa payung, pakai jaket biar gak kedinginan.. Kita bersyukur yuk karena pagi ini cerah!
Bhi, coba kamu tarik nafas panjang #hufff lalu buang #husss. Bersyukur ya Bhi, kita bisa nafas. Di RS ada lho orang yang susah napas, perlu dibantu alat. Nama alatnya ven-ti-la-tor. Ventilator.
Eh kita kan bisa melihat. Coba tuh lihat awan di sana..."
"Iya aku bisa lihat awan yang jauh, aku kan pinter makan carrot.."
"Coba kamu tutup mata deh. Gimana, kalo matanya ditutup Bhima bisa baca? Enggak kan? Coba tutup, nah tulisan di mobil itu apa bacanya Bhi?
Bersyukur ya kita bisa melihat, bisa baca, dan banyak baca jadi pinter.. Coba kalo Bhima gak bisa lihat, pasti gak enak rasanya, semuanya gelap.."

Selalu ada hal yang bisa disyukuri, tapi apakah kita sadar dan tergerak untuk mensyukurinya?
Selalu ada alasan untuk bersyukur, tapi seringkali ada mental block yang begitu besar yang menghalangi kita, yang menganggap banyak hal sebagai hal yang remeh temeh, hal biasa, padahal semuanya adalah anugerah dari Tuhan.

Tips bersyukur:
1. Hitunglah apa yang ada padamu, bukan yang tidak ada.
2. Kontraskan dengan keadaan jika kita tidak memiliki apa yang kita miliki itu.

23 April 2016

Mimpi bawa ET ke Indonesia

OMG udah lewat 9 hari sesudah postingan terakhirku :)
Niatnya mau membuat jurnal karena (katanya) orang-orang sukses itu sekian persennya ternyata rajin membuat jurnal. I was like, mau dooong sukses ;)
So anyway, dulu suka nonton video motivasi dan seminar sukses di Youtube. Masih random, dalam arti belum ada benang merah dan inspirasi yang kudapatkan karena mungkin terlalu berharap dapat How-to-nya. Padahal meskipun diberikan How-to (become successful) konteks hidupnya kan berbeda, jadi gak akan applicable makplek begitu aja. Hari ini mulai lagi. Gue mau ngikutin pesan (lupa siapa yang ngomong) yang isinya kira-kira: lakukan kebiasaan baik, meskipun gak tau apa gunanya atau belum terasa apa manfaatnya, lakukan saja terus. Pasti ada hikmahnya.
Jadi gue mulai lagi nontonin eh lebih sering cuma dengerin sih, karena sambil disambi kerja ngedit foto dan ngedesain project Yearbook 3 sekolah yang akan segera memasuki tahap pembuatan mockup di akhir April atau paling laat Minggu pertama Mei 2016.
Pembicara favoritku adalah Eric Thomas, tadi ketemu video dimana dia marah-marah (sebenernya menegur) bicara di hadapan anak2 remaja berkulit hitam. Dia bicara soal respek dan mendorong mereka untuk jadi orang.
Lalu berikutnya nonton TDW (Tung Desem Waringin), orang "gila" bernama aneh. Gila bener, dia cerita kisahnya mengundang Anthony Robbins, guru yang dia pandangan no.1 di dunia untuk datang ke Indonesia dengan cara "menjual (potensi) Indonesia" --> yaitu jumlah penduduk yang 220 juta orang. Makes me remember the time when I used to listen to Eric Thomas on YouTube, I dreamt of bringing Eric Thomas to Indonesia.
Yes, why not? Impossible is nothing!
Orang Indonesia itu potensinya warbiyasah (luar biasa, bahasa anak sekarang). Perlu dorongan untuk maju, tapi sekalinya maju bisa2 nyalip negara2 lainnya.
Language shouldn't be a big problem, I think most Indonesians (high school or beyond) can understand English when they hear it. And also if it's recorded, we can put subtitles so that it can be watched by people who doesn't know English.
Why Eric Thomas? Because he has this spirit when he speaks. He's also a living proof that one man can rise up from poverty and lack of education. He's the perfect motivator for young audience and athletes.
TDW taught me to make a certain goal, dream it clearly, make it time specific.
Eric Thomas, I'm looking forward to meeting you and bringing you here to Jakarta Indonesia. Someday you will speak and motivate tens of thousands of Indonesians in Senayan in 5 years from now. I don't know how to get there but I'm dreaming, believing, and praying for it.

The bottom part of this blog is written (poorly) in English, hoping ET wpuld read it and also excited to come to Indonesia.
Please be patient bro. I'm broke now but I will be successful enough to bring you to my beautiful country. Respect!

14 April 2016

Sudah, cukup

Dalam 2 bulan terakhir ban belakang motorku 3x bocor.
Yang pertama bahkan sampai robek, tengah malam sesudah balik dari Bandung. Lalu yang kedua, bocor 2 lubang. Yang ketiga tadi malam, motor kutuntun sampai rumah. Siang ini tambal 2 lubang lagi, lalu ku putuskan sudah saatnya mengganti dengan ban tubeless. Hampir saja sampai di bengkel, ban kempes lagi mungkin tambalan yang terakhir kurang bagus.
Ada batas kesabaran dimana kita bisa mentolerir sesuatu yang tidak kita senangi atau membuat kita tidak nyaman, susah. Sampai pada batas toleransi tersebut kita harus melakukan sesuatu. Tanpa aksi nyata, tidak akan ada perubahan nyata.

13 April 2016

Anak TK bicara menikah

Pulang sekolah hari ini, Bhima bilang, "Aku mau pacaran sama Adisti"
Kali ini sudah gak kaget karena kali ini bilangnya 'cuma' pacaran. Sebelumnya Bhima pernah bilang mau nikah sama Maris, Retha, dan pernah sebut nama beberapa gadis lain.
"Kenapa kok mau pacaran sama Adisti? Emang dia baik?"
"Iya dia baik.. *senyum*"
Aku gak begitu ingat dulu awal 80an pergaulan anak2 TK seperti apa, tapi rasanya gak pernah bicarain soal pacaran, apalagi menikah. Seingatku waktu SD pas sudah ada rasa 'kesetrum' saat tak sengaja adu mata dengan seorang gadis yang cantik, topik-topik seputar suka dengan si dia, pacaran, malah justru dihindari.
Balik lagi ke Bhima saat pertama kali dengar dia mau menikah dengan teman sekelasnya. Kaget, panik, mengira-ngira siapa yang dia tiru, bahkan berusaha mengingat-ingat pelajaran Psikologi Perkembangan anak usia balita, rasanya kok gak ingat pernah disinggung tentang anak balita bicara soal pernikahan..
Tapi ketika kita tidak langsung menghakimi, melainkan justru menggali apa yang dia maksudkan, seberapa jauh pemahamannya tentang pacaran dan pernikahan, kita justru sadar bahwa tidak perlu ada yang dikuatirkan.

Yakobus 1:19-20 (TB)  Hai saudara-saudara yang kukasihi, ingatlah hal ini: setiap orang hendaklah cepat untuk mendengar, tetapi lambat untuk berkata-kata, dan juga lambat untuk marah;
sebab amarah manusia tidak mengerjakan kebenaran di hadapan Allah.

James 1:19-20 (ESV)  Know this, my beloved brothers: let every person be quick to hear, slow to speak, slow to anger;
for the anger of man does not produce the righteousness of God.

http://www.bibleforandroid.com/v/7515ddb1ad2c

Alternatif

Pagi ini sambil berangkat sekolah, Bhima belajar tentang alternatif. Alternatif itu artinya yang lain. Contohnya Bhima biasa ke sekolah lewat depan komplek, tapi hari itu jalan ditutup karena ada acara, lalu gimana? Kita bisa lewat Bonjol, jalan alternatif, jalan yang lain.
Setelah diberikan beberapa contoh sederhana, mulailah Bhima mengembangkan sendiri beberapa alternatif untuk suatu masalah. Bhima biasa diantar sekolah naik motor, tapi ternyata motor bapak habis bensin gak bisa jalan, lalu gimana? Alternatifnya naik mobil. Betul! Ehhh tapi ternyata ban mobilnya kempes, lalu gimana? Naik sepeda. Betul! Tapi ban sepedanya juga kempes, lalu gimana? Jalan kaki, hihi. Mungkin dia sambil  membayangkan jalan kaki ke sekolah yang pastinya lumayan melelahkan (mungkin sekitar 20-30 menit).
Bapak juga tegaskan kenapa kita mencari alternatif, yaitu supaya kita mencapai tujuan. Di contoh tadi tujuannya apa? Mencapai ke sekolah.
Lalu Bhima ketawa-ketawa bahagia, sepertinya dia paham yang kuajarkan, kubiarkan imajinasinya berlari sendiri, dia mulai merapal penggalan kalimat dan lagu-lagu yang biasa ia tonton di youtube.

Aku mau Bhima mengembangkan kreativitasnya. Dalam hidup, kehabisan pilihan/alternatif berarti mati.

09 April 2016

Menulis dan Menulis Indah

Menulis dalam tulisan kemarin dimaksudkan untuk menulis secara umum, menuangkan ide dalam bentuk tulisan, tidak harus dalam bentuk tulisan tangan bisa saja dengan mengetik di komputer ataupun di handphone.
Nah, ada satu hal lagi yang aku suka, mungkin ini impian terpendam dan akan tetap jadi impian saja, yaitu menulis indah, bahasa inggrisnya hand lettering. Di Pinterest.com ada banyak sekali kutipan (quotes) dari orang terkenal yang ditulis dengan indah, memperkuat pesan dan memperdalam makna. Ada berbagai model alat tulis, misal kapur, pena, pensil, dan lain-lain, tapi yang paling kusuka adalah fountain pen karena bisa menghasilkan tebal tipis yang indah.
Aku belajar ulang menulis huruf sambung (cursive) lalu kemudian waktu belanja di Hari Hari Bintaro sektor 9, ketemu buku 3 garis untuk anak TK/SD belajar menulis huruf sambung. Pas, buat latihan.
Tujuannya memang gak menyamai Chrissy Chahyadi yang sudah go international dengan hand lettering-nya, tapi sekadar memperbaiki tulisan cakar ayam yang kadang membuatku pusing sendiri membacanya.
Kuncinya, mau tau? Tak lain tak bukan, yaitu kesabaran. Seringkali kita tidak sabar membuat tulisan yang sesuai aturan. Aturan yang dimaksud adalah aturan yang kita buat sendiri, misal seberapa kemiringan tulisan (tulisan sambung kan huruf-hurufnya agak miring), atau membuat huruf a harus dimulai dari tangan sebelah kiri baru melingkar ke bawah, tidak boleh langsung melingkar ke bawah, dan seterusnya..
Topik kesabaran ini asiknya jadi blog post untuk besok ya, jangan dihabiskan semua di sini.. :)

Menghasilkan benih

Pelatihan pengkotbah non Theologi sudah selesai. Pelatihan ini memperlengkapi dengan teori, kecakapan, dan pengalaman praktek, tentu hasilnya masih jauh dari sempurna. Bukan hasil sempurna yang merupakan target dari pelatihan ini, tapi bertujuan menghasilkan benih-benih yang siap ditanam dan siap bertumbuh.
Semoga benih-benih ini tumbuh menjadi pohon yang kokoh yang selalu siap memberi keteduhan bagi mereka yang kepanasan, menyediakan tempat bermain bagi mereka yang bersukacita, memberikan oksigen bagi kota yang penuh polusi, dan seterusnya.
Kiranya pelatihan pengkotbah non Theologi menghasilkan jemaat yang berani memberitakan kebenaran Firman Tuhan dengan benar dan sikap tunduk pada otoritas Illahi.

08 April 2016

Menyiapkan kotbah

Hari ini mengikuti 2 sesi pelatihan pengkotbah untuk kebaktian remaja/pemuda dan baru aja selesai bikin PR berdua pak IHS (dikerjakan oleh peserta dari gereja yang sama).
Tadi di kelas ngikutin sesi sampai jam 22.00 rasanya ngantuuuk banget, eh sekarang malah segar -_-
Menarik juga mengambil perikop 1 Raja 12:1-20, Rehabeam salah mengambil keputusan yang dampaknya Israel terpecah. Awalnya bacaan ini berat banget tapi ternyata lama-lama, setelah dibaca berulang-ulang, ngerti juga. Yup, butuh waktu untuk mencerna, sama seperti posting kemarin kita butuh waktu untuk mencerna apa yang kita baca..
Rehebeam punya kekuasaan malah dia langsung pake untuk menekan lebih berat bangsa Israel (ayahku telah membebankan kepada kamu tanggungan yang berat, tetapi aku akan menambahkan tanggungan kamu; ayahku telah menghajar kamu dengan cambuk, tetapi aku akan menghajar kamu dengan cambuk yang berduri besi) gara-garanya dia gak mau dengerin para tua-tua tapi malah dengerin teman-teman sebayanya..

Terbuka dan Terluka

Dalam acara "Pembinaan Penginjilan Kreatif" yang dibawakan Bpk. Satriyo Harefa tgl 2 April 2016 lalu dibahas bahwa keterlibatan jemaat dalam persekutuan gereja membutuhkan sikap terbuka, dan perlu disadari bahwa akan ada dampaknya yaitu kemungkinan terluka.
Begitu juga dengan menulis blog. Menulis itu membuka pikiran kita. Kalau setelah membaca lalu pembaca menganggap penulis itu bodoh, ya itulah resikonya. Tanpa membuka pikiran kita pada publik, publik tidak tahu bagaimana pola berpikir kita, tidak tahu kualitas pemikiran kita. Bisa disangka hebat, mungkin karena penampilannya meyakinkan; atau sebaliknya.
Entah aku pernah baca dimana, ada yang ekstrim mengatakan bahwa menulis itu menelanjangi diri. Meski bisa saja kita memakeup sedemikian rupa tulisan seakan-akan cerdas meski mungkin aslinya tidak, maka berlakulah "you can fool some people some time but you can't fool all the people all the time" maksudnya gak mungkin penulis yang gak orisinil itu akan secara konsisten membuat tulisan yang "bagus" karena dimakeup.
Sebagai self reminder, aku harus terus membuka pikiran dan menulis dalam rangka belajar dan meningkatkan kemampuan diri; tapi di sisi lain harus siap terluka jika ada komentar miring atau jika buah pemikiranku membuat orang menjauhi atau membenciku. Bagaimanapun cita-citaku adalah supaya tulisan buah pemikiran ini menjadi bermanfaat atau menginspirasi siapapun yang membacanya.

07 April 2016

Speed reading vs digesting

Information era has been upon us. There are trillions of web pages filled with information, be it useful or not. More and more people have become writers of books or blogs. Those who are too lazy to read books and newspapers become addicted to social medias where they can exchange short statuses or share certain articles they're interested to or just commenting each other even shorter than short message services.
While there are so many information available in the Internet, even more than your average school library, people tend to skim through the article and they would practice speed reading, when they have learn it.
The problem with speed reading is you get the idea of the article but you don't give time to your mind to digest it. When you give time, data will become information, information will become knowledge, knowledge will become insight. You will be enlightened! That is the whole point of reading, to get new insights.
Once I have heard a writer express his dislike of speed reading, "Why do you have to speed read my books? I didn't write them with speed writing techniques.."

Bhima sakit

Cerita lucu dari ibunya Bhima tadi pas di dokter, saat ambil darah untuk periksa lab..

Memulai bisnis

Bukan asal memulai, tapi pikirkan dan persiapkan dulu..

Hard to love

There are people who is hard to love someone else, either it's a trust issue or something else, and there are people who is hard to be loved -probably also trust issue or lack of self esteem.
I don't want my kid to be either one. He is a loving and warm person, and I pray to God that he will still is until he grows up.

05 April 2016

Roda kehidupan

Pagi ini sambil antar Bhima sekolah, aku mengajarnya tentang roda kehidupan. Seperti roda, kadang kita di atas dan kadang kita di bawah. Kadang suka dan kadang duka, kadang senang dan kadang sedih, kadang kecukupan dan kadang merasa kekurangan, dan seterusnya.
Kita tidak akan merasa senang terus, tapi juga tidak akan selalu susah terus..
Aku ulangi konsep ini 2-3x. Bhima diam saja, aku tahu dia mendengarkan.
Bapak: Pada waktu kita senang harus apa Bhi?
Bhima: Berdoa, berterimakasih
Bapak: Iya bagus, bersyukur. Lalu pada waktu kita susah?
Bhima: Minta sama Tuhan..
Bapak: Betul, kita harus berdoa minta sama Tuhan apa yang kita butuhkan. Bapak bangga sama kamu, nak!

04 April 2016

Ada Waktu

Pagi ini sambil berangkat sekolah, Bhima belajar tentang ada waktu untuk segala sesuatu.
Pengajaran ini berdasar kitab Pengkotbah pasal 3 tapi tentu gak letterlijk sesuai teks di Alkitab.
Obrolannya dikontekstualisasi dengan kondisi Bhima yang anak TK usia 5 tahun.
Ada waktu untuk belajar, ada waktu untuk bermain.
Ada waktu untuk bangun, ada waktu untuk tidur.
Ada waktu untuk bicara, ada waktu untuk diam.
Seterusnya Bhima meneruskan sendiri.. Makan, tidur siang, berdoa, main skate (kebetulan kemarin diajak ke Scientia Square Park main skate, panjat dinding, dll)
Sesudah itu Bhima juga belajar bahwa dalam sehari Tuhan memberikan waktu yang sama untuk semua orang, Bapak kasih tahu Bhima bahwa dalam 1 hari ada 24 jam. Kita harus memanfaatkan dengan sebaik mungkin waktu yang ada supaya hasilnya juga baik.
Senangnya bisa belajar bersama anakku :)

Abadikan Kenangan di Sekolah Melalui Fotografi

Kenangan adalah bagian integral dari perjalanan pendidikan kita. Dari berbagi tawa dengan teman-teman sekelas, sampai penyelesaian studi dan...